BURUNG

Senin, 19 Agustus 2013

LOGENDING - PEDALEN - WANALELA

Kalau saja ada yang ingin berwisata ke pantai Ayah disana ada beberapa yang bisa di kunjungi antara lain Logending dan Pedalen serta Wisata Hutan Wanalela Selain itu berdekatan dengan ketiga tempat diatas ada Gua Jatijajar  dan Gua Petruk yang cukup bagus.
Tempatnya tidak jauh bisa diakses lewat Tambak atau Ijo keselatan sampai mentok laut.
Silahkan dikunjungi , dibawah  ini adalah beberapa  gambar dari pantai Logending , Pedalen dan Wanalela



















INFORMASI KELUARGA HARI INI


 Photo: Trio Endang tanpa kuartet  Bambang


Keluarga Mbah Gunung


Photo : Sebagian dari Keluarga Ibu Suparti putri terkecil Mbah Gunung
Ibu Suparti menikah dengan Bapak Suyoto dikaruniai 4 Putra dan 3 Putri
Semua pakai nama Bambang buat yang putra dan Endang buat yang Putri. Dari putra putrinya Bu Suparti mempunyai cucu beberapa orang.





 Keluarga Mbah Gunung 

Bu Sumirah (Putri kedua Mbah Gunung) beserta putra kedua dan menantu dan cucu

 Keluarga Mbah Gunung 
Photo : Saat Bu Sukarti (Cucu Mbah Gunung dari Bu Kanem) mantu  anak pertamanya.

Dari Kiri kekanan :
Ibu Suparti anak ketujuh Mbah Gunung
Ibu Sumirah nak kedua Mbah Gunung
Ibu Lurah Pageralang
Penganten Pria
Penganten Putri anak Bu Sukarti
Ibu Parsini anak Mbah Reni
Pak Tayan anak keenam  Mbah Gunung


Senin, 12 Agustus 2013

MBOK ANA SING URUNG KENAL





Photo: Romeo and Juliet...
Mas Ripto karo Bu Ripto agi leyeh leyeh mbuh nang ngendi nggone ora ngerti
Mas Ripto kuwe Putune Mbah Gunung utawa Buyutnya Mbah Karyareja, Ibunya Mas Ripto kuwe putrine mbah Gunung sing barep, yakuwe Bu Kanem . Lah mas Ripto kuwe putrane bu Kanem sing nomer lima.
Mas Ripto karo Bu Ripto ( sekang Solo) diparingi putra putri telu, wadon siji lanang loro. Wis duwe putu nenem kayane lho. Men pada paham, urut urutan keluarga kuwe kaya kiye:






Untuk mengingatkan sebutan atau istilah keturunan dari yang pertama, kedua, ketiga dan  seterusnya
sebutannya adalah  sebagai berikut (dibatasi sampai level 10 saja)









Level / Keturunan ke-1  - Anak
Level / Keturunan ke-2  - Putu, atau Cucu
Level / Keturunan ke-3  - Buyut, atau Cicit
Level / Keturunan ke-4  - Canggah
Level / Keturunan ke-5  - Wareng
Level / Keturunan ke-6   - Udhek-udhek
Level / Keturunan ke-7   - Gantung siwur
Level / Keturunan ke-8   - Cicip moning
Level / Keturunan ke-9   - Petarangan bobrok
Level / Keturunan ke-10 - Gropak senthe

Dalam kontek ini yang dipakai sebagai pokok adalah Mbah Karyareja sehingga semua keturunan akan ditautkan  ke Mbah Karyareja, seperti anaknya, cucunya, cicitnya, canggahnya dan seterusnya.
Keturunan pertama atau anak anaknya Mbah Karyareja adalah Mbah Umar sesaudaranya,
Keturunan kedua adalah cucunya mbah Karyareja terdiri dari  anak anaknya Mbah Umar sesaudara, seperti Bu Siti dan semua sepupunya.
Keturunan ketiga adalah Buyutnya / Cicitnya Mbah Karyareja terdiri dari Cucu Cucunya Mbah Umar sesaudara atau anak anaknya Bu Siti sesaudara dan sepupunya Bu Siti sesaudara, seperti Mas Yanto. Mas Ripto, Mba Iin, Mba Tuti, dan sebagainya.
Begitu seterusnya.........

Sabtu, 10 Agustus 2013

NDERES KLAPA (dulu kala)

Salah satu kegiatan mbah Gunung adalah nderes kelapa. Namun pekerjaan nderes tidak dilakukan sendiri melainkan dikerjakan oleh orang lain. Nderes adalah mengambil cairan bunga kelapa dengan menampungnya dengan sebuah tempat khusus. Caranya mudah, bunga kelapa yang baru  merekah dari mancungnya diparas atau disayat ujungnya dan cairan yang keluar ditampung dengan  bumbung terbuat dari bambu besar yang dinamakan pongkor. Agar mudah menampungnya , bunga kelapa / manggar muda  perlu diikat sedemikian rupa sehingga ujungnya dapat dimasukan kedalam pongkor. Pada umumnya pada setiap pohon kelapa hanya satu manggar yang diambil cairannya. Nama dari cairan manggar tadi adalah badeg atau sajeng. Agar dapat mengumpulkan badeg cukup banyak setiap harinya, maka pohon kelapa yang dideres juga harus berjumlah cukup banyak. Mbah Gunung menderes pohon kelapa sekitar 25 pohon dimana setiap pohon bisa menghasilkan setengah sampai tiga perempat pongkor badeg setiap masa produksinya. atau setara dengan kira kira satu sampai dua liter badeg.  Praktek produksi dilakukan secara teratur setiap pagi sore. Setiap pagi tukang deres naik pohon kelapa membawa pongkor kosong, mengambil pongkor yang dipasang kemaren  (sudah ada isinya), melakukan penyayatan baru pada manggar dan memasang pongkor baru, kemudian turun membawa pongkor yang sudah berisi badeg. demikian seterusnya sampai semua pohon kelapa dikerjakan semuanya. Dengan perbedaan waktu siang kurang dari 12 jam dan malam lebih dari 12 jam, maka hasil dipagi hari relatif lebih banyak dari hasil sore hari. Badeg atau sajeng merupakan bahan baku gula merah atau Gula Kelapa. Cairan badeg lebih kental jika dibandingkan dengan air tawar, lengket, tidak berwarna, rasanya manis, berbau agak pesing. Badeg bisa langsung diminum ataupun bisa dimasak lebih dulu dengan cara dipanaskan sampai mendidih agar lebih aman. Setiap pagi dan sore mbah Gunung Putri dengan bantuan tetangga membuat gula merah dengan merebus badeg sekitar 3 sampai 4 jam sehingga cairan menjadi kental dan kemudian dicetak dengan cetakan terbuat dari bambu bisa berbentuk silinder maupun lingkaran seperti dodol jakarta.

KELUARGA MBAH : UMAR, GUNUNG, KASAN

 Pak Nadar & Bu Nadar

Bu Nadar atau Ibu Siti Sundari adalah Putri Kedua dari Mbah Umar.
Pak dan Bu Nadar dikaruniai 5 Putra Putri ( 3 Putra + 2 Putri )


Pak Nadar mantu salah satu Putrinya

Dari kanan kekiri :
Mbah Paryo Putri
Ibu Kartini (kakak bu Nadar)
Mbah Nirman Putri
Ibu Ismoyowati (putri Mbah Nirman)
Pengantin Putri (Putri Pak Nadar)
Pengantin Putra (Menantu Pak Nadar)
Dan lain lain


Kel Mbah Siapa ? Gambarnya tidak jelas 

Diperkiraan diantaranya adalah:
Mbah Reni, Mbah Kasan Putri
dan lain lain (nanti diupdate dengan gambar yang lebih jelas beserta namanya)







Mbah Gunung & Mbah Kasan
Gambar tidak Jelas 
 (maaf yang bagus belum ketemu)

Mbah Gunung (tengah)
Mbah Kasan Putri (ke 2 dari kanan)
Bu Kanem (ke 2 dari kiri)
Anak anak adalah cucu nya Bu Kanem

LEBARAN 2013 / 1434 H - MOHON MAAF LAHIR BATHIN


Kel. Besar Bpk Tayan Atmomiharjo saat Lebaran tahun 2013 ( cucu,buyut, dst Mbah Gunung)

Minggu, 04 Agustus 2013

PHOTO BERSAMA


Photo Bersama  di Blok M,  23 Oktober 2010
Anak Cucu,Buyut  : Kel Mbah Umar, Mbah Gunung, Mbah Nirman, Mbah Kuning

PERTEMUAN DI SAWANGAN , DEPOK







Eyang Uti
Putri dari Mbah Paryo dan Mbah Kuning












Om, Anak dan Keponakan
Keturunan  Mbah Kuning




Ibu, Anak dan Cucu
Cucunya Mbah Gunung











Bapak, Ibu dan Anak
Buyutnya Mbah Gunung










Bapak, Ibu dan Anak
Buyutnya Mbah Gunung






Anak Anak Mau Nyanyi
Buyut Buyut Mbah Gunung






Om, Tante dan Keponakan
Putri Mbah Kuning dan Cucu Mbah Gunung






Merintis Home Industry
Cucu Mbah Gunung
Menerima pesanan sandal & sepatu





Ibu dan Anak
Cucu Mbah Gunung



Jumat, 02 Agustus 2013

JALAN JALAN





Mengupas singkong
Lokasi petilasan rumah Mbah Gunung
Tiga September 2012










Tanggal 9 Pebruari 2013
Vila Islam AKAPA
 Desa Tugu Selatan, Cisarua
 Arisan Keluarga Mbah Gunung











Tanggal 27 September 2012
Jalan Jalan  di Gunung
Habis mugar Makam di
Tegalanyar










Bunderan Air Mancur,  Jakarta
Tugu Selamat Datang, 
Hotel Indonesia
Pak Polisi
Desember 2012



Bandung
Akhir tahun 2012