BURUNG

Sabtu, 27 Juli 2013

SONGGOM

Kalau Anda mau pulang mudik Lebaran dari Jakarta ke Kedungpring ada beberapa jalan yang bisa ditempuh. Salah satunya adalah Jalur Pantura, mulai dari Jakarta Tol Cikampek , Tol Palimanan - Penjagan, terus ke Prupuk lewat Songgom. Cuma saja jalan Songgom dari dulu masih saja tidak pernah mulus. Sebenarnya pemandangan cukup indah seperti gambar. Sawah (kerap menjadi lahan bawang juga) disisi sebelah jalan dan sungai disebelah sisi jalan yang lain. 
Tidak tahu untuk tahun ini apa Songgom sudah beres apa belum. Keistimewaan jalan Songgom antara lain : sempit, dua arah sehingga setiap papasan dengan mobil harus hati hati, bergelombang serta banyak lobang. Kalau mau nyalip mobil didepan juga harus hati hati, terutama diwaktu malam karena jalan gelap dan tidak jelas terlihat, tahu tahu gundukan atau masuk legokan jalan.. kan berabe. Sliweran kendaraan juga cukup padat ada bis besar, ada truk ada mobil bak terbuka , mobil sedan , minibus, motor dan lain kendaraan tanpa mesin seperti sepeda, becak, dokar dan pejalan kaki. Bahkan kadang kadang sapi atau kambing atau bebek berbaris ikut meramaikan jalan. 
Bisa dimengerti nanti pada saat menjelang Lebaran dimana para pemudik mudik bersama, kemacetan tak bisa dihindarkan. Itulah ciri kita saat liburan panjang khususnya saat Lebaran. Jikalau Anda memilih jalan lewat Songgom banyak banyaklah sedia minuman dan makanan karena sepanjang jalan Songgom tidak ada yang jualan. eh siapa tahu kena macet disitu. Dan yang tidak kalah pentingnya Anda harus sedia banyak sabar, karena tidak ada yang tahu kemacetan bisa hanya sebentar tetapi juga bisa seharian. Nah andaipun Anda sudah selamat lewat Songgom, jalan berikutnya yaitu Prupuk, Bumiayu,  Ajibarang, Purwokerto, Sokaraja, Banyumas, Buntu  juga tidak semulus dan selebar jalan Tol Jagorawi (jalan tol Kanci - Penjagan tidak bisa dijadikan contoh , karena lain kemulusannya). Intinya anda harus hati hati karena Hati Hati adalah Pangkal Selamat. Selain itu Safety First ...Selamat MUDIK

Sabtu, 13 Juli 2013

ARISAN KEL MBAH GUNUNG







Kel Mbah Gunung :
Cucu beneran dan cucu mantu, sedang menikmati hidangan






Kel  Mbah Gunung :
Buyut dan Cicit







Kel  Mbah Gunung :
Enaknya duduk lesehan diruang tengah








Kel  Mbah Gunung :
Cucu + Buyut  sama besarnya







Kel  Mbah Gunung :
Cucu , Buyut, Cicit duduk bersama









Kel  Mbah Gunung :
Cicit berulang tahun






Kel  Mbah Gunung :
Buyut + Cicit

TAHUN BARU 2012





Kel Mbah Kuning dan Mbah Gunung :


Putri + Cucu Mbah Kuning bersama Cucu Mbah Gunung


Kel Mbah Kuning dan Mbah Gunung :


Cucu Mbah Kuning bersama Cucu + Buyut Mbah Gunung







Kel Mbah Nirman dan Mbah Gunung


Putri Mbah Nirman bersama Cucu + Buyut + Cicit Mbah Gunung


Kel Mbah Kuning dan Mbah Gunung


Putri dan Cucu sedang nyanyi lagu jadul disaksikan seorang Cicit










Kel Mbah Paryo :




Salah satu putri dari 8 Putra Putri Mbah Paryo










Kel Mbah Gunung :



Salah satu dari 35 orang Cucu Mbah Gunung sedang duduk santai sambil tersenyum

KESEMPATAN BERTEMU

 Kel Mbah Nirman :       
Putri Mbah Nirman bersama teman, Kondangan di Bogor


Kel Mbah Nirman , Mbah Gunung dan Mbah Kuning:       
Kondangan di Bekasi


 Kel  Mbah Gunung dan Mbah Kuning:       
Kondangan di Bekasi


 Kel Mbah Gunung :
 Cucu , Buyut dan Cicit


 Kel Mbah Gunung :
 Buyut

PEMUGARAN MAKAM MBAH BUYUT

Kel Mbah Gunung dan Mbah Kuning :

Bersiap pulang kembali ke Kebokura dengan membawa oleh oleh : kelapa dan mangga hasil kebun. Sebelumnya sudah makan lemet, degan dan minum kopi suguhan tuan rumah Pak dan Bu  Jiput,  sambil ngobrol kesana kemari,

  



Kel Mbah Gunung dan Mbah Kuning :

Bergambar bersama sebelum pamit pulang .

  


Kel Mbah Gunung dan Mbah Umar :


Kunjungan cucu Mbah Umar dan Mbah Gunung saat pemugaran makam Mbah Buyut , Mbah Umar dan Mbah Kasan. Jalannya sudah lumayan keras berbatu. Konon  pada jaman dahulu Pasukan Pangeran Diponegoro sering melewatinya jalan ini.




Kel Mbah Gunung dan Mbah Kuning :

Jalan masuk ke Pemakaman Tegalanyar lewat sebelah Utara. Tempatnya agak tinggi , suasananya tenang. Kalau melihat ke Selatan tampak pesawahan , desa Kebokura dan sekitarnya berada dibawah.



Kel Mbah  Mbah Umar :

Sejenak beristirahat dimakam Mbah Umar yang baru selesai dipugar


Kel Mbah Gunung  :

Salah satu sudut sebuah rumah. Ditempat ini dulu rumah Mbah Gunung berada. Lokasi ini sempat menjadi tempat pengungsian Kel Besar Karyareja saat terjadi Perang Belanda tahun 1948 . Tempat ngumpetnya / bunkernya adalah kolam kering ditutup blarak (daun kelapa).
  


Kel Mbah Gunung dan Mbah Kuning :

Didalam rumah Pak Jiput





 Kel Mbah Gunung dan Mbah Kuning :


Beristirahat lagi, menghemat tenaga, musim kemarau semuanya kering, sumuk dan haus.

Kamis, 11 Juli 2013

ANAK CUCU MBAH KARYAREJA




Kel Mbah Umar :

Mbah Umar mempunyai dua putri perempuan semua Bu Kartini dan Bu Siti Yang nampak digambar adalah anak cucu Bu Siti, sementara anak cucu Bu Kartini belum sempat di kumpulkan















Kel Mbah Umar dan Mbah Gunung:

Akur banget Cu, baru ketemu ya.. iya ketemu di Bandung 7 Juli 2013 kemaren, mana yang lain ? tahu deh...











Kel Mbah Gunung :

Saudara sekalian, ini adalah sebagian kecil keturunan mbah Gunung bersama menantunya.
Ada yang nyelip satu putune mbah Umar - mas Yanto

Kel Mbah Umar :

Duduk santai sambil menanti tamu yang belum datang di Hotel Cihampelas 3, Bandung tanggal 7 Juli 2013


Kel Mbah Reni :

Mbah Reni hanya dikaruniai putri tunggal  Bu Parsini
Sambutan taun rumah Bpk Herman salah satu menantu Bu Parsini


Kel Mbah Gunung, Mbah Umar dan Mbah Reni

Perkenalan keluarga
Cucu mbah Umar dari Bu Siti, mana menantunya kok ngga ikut maju kedepan?


Kel Mbah Nirman :

Mbah Nirman menurunkan enam putra putri, 4 putra 2 putri.
Gambar adalah cucu cucunya dari 2 keluarga yang hadir pada saat pertemuan di Bandung











Kel Mbah Gunung dan Mbah Umar :

Serius tapi santai




Kel Mbah Umar, Mbah Gunung, Mbah Reni dan Mbah Nirman :

Perkenalan Keluarga





 Kel Mbah Kuning :

Mbah Kuning mempunyai 3 putra dan 2 putri
Yang hadir dalam pertemuan tgl 7 Juli Bu Sumi dan  keluarga Asih keponakan bu Sumi

Gambar : Bu Sumi sedang usul


Kel Mbah Umar, Mbah Gunung, Mbah Reni, Mbah Kuning :



 Mendengarkan sambutan sambutan
 


 Kel Mbah Umar, Mbah Gunung :

"Saya perlu teman untuk perkenalan ini...." ujar mas Yanto




Suasana santai menikmati hidangan














Lunch time



 Lunch time

 Lunch time




Makan siang